TEMPO Interaktif, Solo:Pembebasan lahan jalan tol Solo-Semarang diperkirakan membutuhkan waktu lebih dari satu tahun. Pada tahun ini ditargetkan pembebasan lahan baru bisa dilakukan untuk lahan dari Semarang hingga Bawen. Sementara sisanya, dari Bawen hingga Solo baru akan dilakukan setelah seluruh lahan dari Semarang hingga Bawen selesai dilakukan."Saat ini sudah mulai dilakukan pembebasan lahannya," kata Kasubdit Perencanaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, Max Antameng, di Solo, Sabtu (26/1).Menurut Max, ruas jalan tol Semarang-Solo memiliki keunggulan secara ekonomi dan finansial dibandingkan ruas jalan tol yang direncanakan dari Anyer hingga Probolinggo sepanjang sekitar 1.000 kilometer. Karena itu prosesnya lebih cepat dibandingkan misalnya ruas jalan Solo-Kertosono yang secara finansial belum memiliki kelayakan."Untuk ruas jalan tol yang belum memiliki kelayakan finansial, pembebasan lahan dan pembangunan sebagian jalan tol itu akan diberikan subsidi oleh pemerintah," ujarnya.Pemerintah mentargetkan sebagian besar jalan tol Jawa, dari Merak (Banten) sampai Probolinggo (Jawa Timur) sepanjang kurang lebih 1.000 kilometer sudah bisa terbangun pada tahun 2009.Direktur Jalan dan Jembatan Wilayah Barat (Sumatera dan Jawa) Direktoriat Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum, Hediono, mengakui selama empat atau lima tahun terakhir ini pertumbuhan jalan tol sebesar nol persen alias nihil. "Ada beberapa masalah yang dihadapi dalam pembangunan jalan tol ini," kata dia.Menurut Hediono, persoalan pembebasan lahan jalan tol tidak semata-mata urusan ganti rugi, tetapi juga sosial kultural masing-masing daerah. "Misalnya ada warga yang menolak jalan tol karena takut kekerabatannya dipisahkan jalan tol yang melalui daerah mereka," katanya.Imron Rosyid