TEMPO Interaktif, Jakarta: Banjir yang melanda kabupaten Bojonegoro terus meluas, Ahad (30 /12) . Hampir 90 persen wilayah kota itu sudah tergenang sejak semalam. Dari total 18 wilayah tingkat desa di Bojonegoro, semuanya telah terkena luapan air sungai Bengawan Solo. Aktifitas warga di kota itu pun lumpuh total. Aliran listrik padam dan beberapa operator telepon seluler terpaksa memutus jaringannya. Air sebenarnya sudah sejak Sabtu lalu masuk kota. Debetnya bertambah tinggi dini hari tadi. Seiring dengan itu, warga kota pun berupaya menyelamatkan barang-barangnya dan mengungsi karena ketinggian air terus meningkat. Seluruh jalan raya yang belum tergenang air dijadikan tempat pengungsian. Tapi tidak bisa bertahan lama, karena jalan-jalan itu akhirnya terendam juga. ‘’Saya sudah tiga kali pindah tempat,’’ kata Najamudin, 46 tahun, warga Ledok Wetan, kecamatan kota Bojonegoro. Semula, kata Najamudin, warga Ledok Wetan maupun Ledok Kulon memanfaatkan gedung serba guna di tengah kota. Tapi Karena genangan air terus meninggi, warga pindah di seputaran alun-alun kota. Warga juga memanfaatkan emperan toko. Menurut Mulyono, Koordinator Pengendalian Dan Pengamanan Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungao Bengawan Solo di Bojonegoro, banjir yang meluas ini disebabkan ada warga warga yang membuka pintu tanggul. Padahal ketinggian air di sungai Bengawan Solo saat ini sudah menunjukkan angka 16,22 pada peilschale (tinggi normal permukaan air laut). (Rohman Taufik)