TEMPO Interaktif, Klaten:Meski Badan Meteorologi dan Geofisikan memprediksikan pada saat musim kemarau peluang hujan tetap terjadi atau terjadi musim kemarau basah akibat pengaruh La Nina dan pergerakan uap air, namun di sejumlah daerah di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah sudah merasakan dampak dari jarangnya hujan turun di daerah mereka. Sejumlah desa di empat kecamatan di kabupaten tersebut, masing-masing Kecamatan Kemalang, Karangnongko, Jatinom dan Tulung mulai kesulitan air bersih. Warga pun mencukupi kebutuhan air bersih dengan cara membeli."Sebenarnya hujan belum lama tidak turunnya, tapi persediaan air sudah menipis dan itu pun untuk minum ternak. Kalau untuk kebutuhan sehari-hari kami sudah mulai membeli air, sekarang ini harganya masih Rp 60.000 setiap tangki berisi 5.000 liter. Nanti kalau lama sekali tidak turun hujan dan yang membeli air semakin banyak harga setiap tangki bisa sampai Rp 175 ribu," kata Sarjono, warga Sidorejo, Kemalang, Senin (4/6).Menurut warga yang berada di lereng Gunung Merapi ini, di desanya yang memang merupakan daerah langganan kekeringan pada musim kemarau, masih bisa mengandalkan sisa air di tandon. Namun keterserdiaan air tampungan dari hujan tersebut diperkirakan tidak bertahan lama, yakni sekitar satu pekan lagi. Sarjono mengatakan meski lumayan jauh, warga di desa masih beruntung karena ada sumber air yang bisa diambil penduduk, air yang dialirkan dari mata air Bebeng, Sleman. "Beruntung perbaikan pipa dari Bebeng sudah selesai," kata dia. Saluran air dari Bebeng ini pernah rusak diterjang aliran lahar panas Merapi.Tukino, warga lain di Dusun Surowono, Kemalang mengatakan jika dalam dua pekan mendatang tidak lagi turun hujan , penduduk sudah harus mencari air entah dengan cara membeli atau mencari sumber di desa lain. Menurut dia, sejumlah tetangganya sudah mulai membeli air terutama yang memiliki ternak sapi perah karena bila kebutuhan airnya tidak tercukupi, produksi susunya akan sedikit. "Ada tiga desa di Kemalang yang mulai kehabisan persediaan air bersih dan pemerintah berusaha mencoba mengatasi dengan mendrop air sejak dua pekan lalu," kata Camat Kemalang Herlambang Budi Santosa. Imron Rosyid